
Dahulu, semua sistem pengapian motor menggunakan karburator. Sekarang, karena makin majunya teknologi injeksi motor maka hampir semua kendaraan bermotor telah menggunakan teknologi ini. Sistem injeksi yang digunakan pada motor Honda sering disebut dengan istilah PGM-FI (Programmed Fuel Injection).
Lalu, apa dan bagaimana sistem injeksi pada motor honda tersebut ?
Simak ulasan lengkap pada artikel berikut ini.
Latar Belakang Penggunaan Sistem Injeksi

Perubahan lingkungan saat ini semakin membahayakan kehidupan. Karena volume kadar CO (karbon monoksida) meningkat sehingga menyebabkan ozon rusak serta berdampaknya kepada Pemanasan Global.
Peningkatan industri dan populasi kendaraan bermotor juga ikut andil dalam peningkatan kadar CO dunia. Kondisi ini juga menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber energi.
Dengan demikian, bisa kita ambil kesimpulan bahwa kadar CO dan konsumsi energi dapat kita kurangi dengan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Oleh karena itu, maka sangat kita butuhkan teknologi kendaraan bermotor yang efisien bahan bakar dan ramah lingkungan.
Dengan beberapa alasan tersebut maka negara-negara di Eropa membuat standar yang disebut dengan EURO.
Apa itu EURO ?
EURO adalah standar yang ditetapkan oleh negara-negara Uni Eropa (EU) berkaitan dengan regulasi ambang batas emisi gas buang untuk kendaraan bermotor. Emisi gas buang yang dimaksud adalah CO (Carbon Monoxide), HC (Hydro Carbon) dan NOx (Nitrogen Oxide).
Berikut ini tabel untuk menjelaskan baku mutu regulasi di Indonesia berkaitan dengan perbandingan standar EURO yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, Honda ikut berperan serta dalam mendukung penerapan standarisasi EURO 3. Dengan produksi motor Honda saat ini yang sudah mengadopsi EURO 3, maka hal tersebut merupakan perwujudan dalam menjaga lingkungan di Indonesia dengan pengendalian emisi gas buang kendaraan.
Apa itu PGM-FI ?
PGM-FI atau Programmed Fuel Injection adalah Sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol elektronik sehingga mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan.

Pada awalnya, sistem PGM-FI hanya digunakan pada sepeda motor kelas premium. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan irit bahan bakar, Honda mulai mengembangkan sistem PGM-FI untuk sepeda motor kelas bawah.
Pada tahun 1982 Honda memperkenalkan model CX500TURBO yang merupakan sepeda motor pertama di dunia yang menggunakan teknologi injeksi.

Kemudian pada tahun 2003, Honda meluncurkan New PGM-FI untuk sepeda motor CC kecil dan skuter.

Lalu pada tahun 2005, Honda meluncurkan sepeda motor bebek pertama di Indonesia yang menggunakan sistem PGM-FI, yaitu Honda Supra X 125 PGM-FI. Peluncuran ini menjadi titik awal kebangkitan teknologi PGM-FI di Indonesia.

Hingga saat ini, semua sepeda motor Honda di Indonesia sudah menggunakan teknologi PGM-FI. Teknologi ini telah menjadi standar di industri sepeda motor Indonesia dan dunia.
Perbedaan Antara Karburator dan PGM-FI

Secara garis besar perbedaan antara KARBURATOR dengan INJEKSI (PGM-FI) adalah terletak pada SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR.


Perbedaan Utama : Perbedaan utama antara sistem karburator dan injeksi adalah cara kerja keduanya. Sistem karburator menggunakan mekanisme mekanis untuk mencampur udara dan bahan bakar, sedangkan sistem injeksi menggunakan mekanisme elektronik.
Sistem Karburator : Sistem karburator bekerja dengan cara mengalirkan udara dan bahan bakar ke ruang bakar secara bersamaan. Udara mengalir melalui filter udara, lalu masuk ke karburator. Di dalam karburator, udara dicampur dengan bahan bakar yang keluar dari pelampung. Campuran udara dan bahan bakar ini kemudian mengalir ke ruang bakar melalui saluran intake manifold.
Sistem Injeksi : Sistem injeksi bekerja dengan cara menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar secara langsung. Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor yang dikendalikan oleh Electronic Control Module (ECM). ECM menerima sinyal dari berbagai sensor untuk menentukan jumlah bahan bakar yang perlu diinjeksikan.
Perbedaan Partikel Bahan Bakar : PGM-FI menghasilkan partikel bahan bakar yang lebih kecil dan homogen dengan udara sehingga terbakar lebih sempurna.

Komponen PGM-FI
Injektor

Injector bekerja sesuai sinyal dari ECM untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam intake manifold. Mempunyai lubang injector dengan diameter yang sangat kecil dengan dilengkapi filter / saringan.
Sistem pengaturan dengan tingkat presisi sangat tinggi, sehingga menghasilkan pengaturan jumlah aliran bahan bakar yang sangat tepat. Tidak perlu perawatan berkala sehingga hemat biaya, pembakaran lebih sempurna sehingga menghemat bahan bakar.
Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injector. Mampu mengalirkan bahan bakar dengan tekanan yang konstan. Suara pompa yang halus dan filter dapat diganti terpisah (MODULAR).
Engine Control Module (ECM)

Sebagai pengontrol kinerja sistem dengan mengolah informasi yang dikirimkan oleh komponen sensor. ECM berfungsi mengontrol waktu penyemprotan bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan dan mengatur waktu pengapian.
Menghasilkan akurasi yang sangat tinggi dalam mengatur penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian sesuai input dari sensor-sensor. Lebih responsif karena pembakaran lebih sempurna, hemat bahan bakar karena suplai bahan bakar disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mesin.
Sensor-Sensor PGM-FI
1. Temperatur Sensor (EOT dan ECT)

Terdiri dari Sensor EOT (Engine Oil Temperature) dan ECT (Engine Collant Temperature). Sensor EOT dan ECT berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu mesin. Mampu mendeteksi perubahan suhu dengan akurat, mesin akan mudah hidup dalam segala kondisi suhu. Konsumsi bahan bakar juga akan sesuai dengan perubahan suhu mesin sehingga lebih hemat bahan bakar.
2. Intake Air Temperature (IAT)
Sensor IAT berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke mesin. Sensor ini terletak di saluran intake manifold, di antara filter udara dan throttle body.
3. Sensor Throttle Position (TP)

Berfungsi untuk mendeteksi posisi/sudut bukaan gas. Mampu mendeteksi perubahan bukaan gas dengan akurat, pencampuran bahan bakar dengan udara selalu optimum sesuai dengan perubahan posisi bukaan gas sehingga lebih hemat bahan bakar dan lebih responsif.
4. Manifold Absolute Pressure (MAP)
Sensor MAP memiliki fungsi untuk mengukur tekanan udara absolut di dalam intake manifold. Posisi sensor MAP terletak di dalam throttle body.
5. Ignition Pulse Generator (CKP)

Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft. Mampu mendeteksi dan memonitor posisi dan kecepatan putaran crankshaft dengan akurat. Sensor CKP mengirimkan sinyal listrik ke ECM untuk mengontrol waktu pengapian dan parameter jumlah injeksi bahan bakar serta pengaturan waktu injeksi.
6. Oxygen (O2) Sensor

Sensor O2 berfungsi untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bahkar dengan cara mendeteksi konsentrasi oksigen yang terkandung di dalam gas buang. Mampu mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang dengan akurat.
7. Bank Angle Sensor
Bank Angle Sensor (BAS) pada motor Honda berfungsi untuk mematikan mesin secara otomatis saat motor mengalami kemiringan yang ekstrim. Fungsi ini berguna untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat motor terjatuh.
Throttle Body

Throttle Body berfungsi untuk mengatur jumlah udara masuk sewaktu pengendara mengoperasikan throttle valve yang terhubung dengan throttle grip.
Cara Kerja PGM-FI

Berikut adalah cara kerja sistem PGM-FI pada motor Honda:
- ON kan posisi kunci kontak.
- Fuel pump bekerja selama sekitar 2 detik untuk mengisi saluran bahan bakar dengan tekanan.
- ECM menerima sinyal dari berbagai sensor, antara lain sensor Oxygen, sensor EOT, sensor CKP, dan sensor TP.
- ECM menggunakan sinyal-sinyal tersebut untuk menentukan jumlah bahan bakar yang mesin butuhkan.
- Kemudian ECM mengirimkan sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
Lihat video berikut
Garansi Komponen PGM-FI

PGM-FI Honda bergaransi 5 tahun / 60.000 km, mana yang tercapai lebih dahulu (syarat dan ketentuan berlaku). Garansi 5 tahun terhitung sejak transaksi pembelian. Garansi berlaku untuk semua motor PGM-FI Honda. Komponen yang termasuk dalam garansi 5 tahun PGM-FI adalah :
- Body Set (TP Sensor)
- Fuel Injection, ASSY
- PGM-FI Unit (ECM)
- Fuel Pump Unit
- Sensor Thermostat Oil (EOT), ASSY
- Sensor Oxygen
- Solenoid (FISV)
Catatan : Setiap sepeda motor mempunyai komponen yang berbeda.
BACA JUGA : Garansi Motor Honda
Malfunction Indicator Lamp (MIL)

Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada sepeda motor Honda adalah fitur untuk memberikan informasi kepada pengendara terkait kinerja sistem PGM-FI. Indikator yang berada di panel instrumen ini akan menginformasikan kepada pengendara jika ada kerusakan pada sistem injeksi melalui kedipan nyala lampu MIL.
Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem PGM-FI, maka MIL (Malfunction Indicator Lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari sistem.

Kode Kedipan Lampu MIL
Cara Membaca Lampu MIL
Catatan : Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3 detik) dan kedipan panjang (1.3 detik), MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10.
Lihat gambar berikut sebagai contoh panduan membaca lampu MIL.


Q : Apakah bila MIL berkedip, motor masih bisa beroprasi ?.
A : Bisa, tidak semua kedipan MIL itu mengidentifikasikan motor tidak bisa beroperasi.
Q : Jika MIL berkedip dan motor masih bisa dihidupkan, apakah akan menyebabkan kerusakan pada sitem PGM-FI ?.
A : Tidak, akan tetapi harap segera dibawa ke bengkel AHASS untuk diperiksa.
Keunggulan sistem PGM-FI
Performa lebih baik
Pelopor teknologi injeksi di Indonesia, Akselerasi responsiif, Telah terbukti pada motor-motor juara di ajang Moto GP.
Ramah lingkungan
Teknologi PGM-FI mampu kurangi emisi gas buang dan memenuhi standar emisi Euro 3.
Lebih hemat bahan bakar
Teknologi PGM-FI Honda telah terbukti lebih irit dalam konsumsi bahan bakar.
Mesin mudah dihidupkan
Mesin PGM-FI mudah dihidupkan pada kondisi dingin atau pada kondisi motor lama tidak digunakan.
Mudah perawatan
Perawatan bisa dilakukan pada semua jaringan AHASS seluruh Indonesia.
Sumber :
PT Astra Honda Motor
Technical Service Division
Technical Training Dept.